STERILIZER STATION (
STASIUN REBUSAN)
Pada pabrik pengolahan kelapa sawit
sterilizer adalah bejana uap bertekanan yang berfungsi untuk merebus/memasak tandan buah sawit
(TBS) dengan uap (steam). Uap yang digunakan adalah uap saturated dengan
tekanan 1,5 - 3,0 bar dengan temperatur
120 – 140 oC yang diinjeksikan dari back pressure valve (BPV), untuk
mencapai suatu kondisi tertentu pada buah yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan proses berikutnya.
Tujuan perebusan TBS adalah
sebagai berikut:
- Menghentikan proses perkembangan Kadar Asam Lemak Bebas (FFA)
- Melunakkan lapisan mesocarp FFB, sehingga akan mempermudah proses digestion dan proses pressing.
- Melepaskan ikatan antara tandan buah dengan buah (Nut), sehingga mudah dalam proses pemipilan/ pemisahan janjangan dengan brondolan (Nut).
- Untuk mengurangi kadar air dan melepaskan serat dan biji sawit, sehingga akan meningkatkan efisiensi pemecahan biji.
Gambar. Sterilizer Station
Mekanisme Proses Perebusan Pada Sterilizer
Secara umum pada pabrik
pengolahan kelapa sawit digunakan banyak bermacam-macam jenis sterilizer yaitu:
vertical sterilizer, horizontal Sterilizer, continious Sterilizer, dimana semua
jenis sterilizer ini mempunya kelebihan dan kelemahan masing-masing. namun
untuk saat ini yang umum digunakan adalah jenis vertical sterilizer dan horizontal
sterilizer.
Pola perebusan yang digunakan
pada sebuah PKS harus disesuaikan dengan kemampuan boiler untuk memproduksi
uap, agar tujuan dari perebusan tersebut dapat tercapai dengan baik. Pola
perebusan pada PKS yang lazim dikenal adalah sistim single peak, sistim double
peak, sisitim single peak, namun untuk saat ini yang umum digunakan adalah
sistim triple peak dengan berbagai macam modifikasi tergantung dari kodisi
pabrik, buah yang diolah, kapasitas lori dan kebijakan dari manajemen
operasional.
Tabel. Contoh Program Sterilizer Triple Peak
Grafik Sistim Sterilizer dengan Tripple Peak
Dalam pengoperasian alat ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai kinerja yang baik yang mana
hal ini akan sangat berpengaruh pada losses dan proses pengolahan berikutnya:
1. Pembuangan udara
Udara merupakan penghantar panas
yang tidak baik, hal ini akan berpengaruh pada proses perpindahan panas dalam
rebusan yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan. Misalnya tekanan
uap masuk sterilizer 4 bar, dan tekanan udara yang ada dalam rebusan 1 bar,
dengan perbandingan uap dan udara 3:1, maka tekanan partial uap dalah.
3/(3+1) x 4 = 3 bar
Karena itu udara dalam
sterilizer harus dikeluarkan terlebih dahulu, upaya untuk memperkecil jumlah
udara dalam sterilizer ailah dengan:
- Mengatur isi lori dengan menyusun buah sebaik mungkin sehingga ruang-ruang kosong antar buah dapat diminimalkan, sehingga udara tidak terjebak.
- Kapasitas lori diisi sesuai dengan kapasitas desain, diusahakan tidak mengisi buah melebihi kapasitas lori karena hal ini dapat mengurangi kapasitas olah.
- Melakukan Pembuangan Udara(Daereasi), yaitu pembuangan udara dari dalam sterilizer dengan cara medorong udara dengan uap bertekan. Hal ini dilakukan dengan memasukan udara dari bagian atas sterilizer dan mengeluarkan udara dari bagian bawah sterilizer.
2. Pembuangan air kondensat
Uap air yang terkondensasi dalam
sterizer dan berada pada bagian dasar dapat menghambat proses perebusan, air
akan mengabsorbsi panas yang diberikan uap bertekan, menyebabkan bertambahnya
jumlah air dalam sterilizer, maka air tersebut harus dikeluarkan dari dalam
melalui pipa-pipa kondensat pada bagian dasar sterilizer. Cara ini membuat buah
hasil rebusan kering dan lebih mudah dilumat oleh screw press.
3. Waktu perebusan
Proses perebusan pada sterilizer
membutuhkan waktu penetrasi uap sampai masuk kedalam yang paling dalam dari
buah. Hubungan waktu perebusan dengan effisiensi ekstraksi minyak, untuk perlu diperhatikan betul penyesuaian waktu pada rebusan dimana setiap pabrik hal ini tidak harus sama tergantung dari Jenis buah yang diolah, ukuran buah yang diolah, ketersediaan steam,dll.
4. Pembuangan uap
Proses pembuangan uap dilakukan
melalui pipa exaust di bagian atas sterilizer, umumnya ukuran pipa pembuangan
uap lebih besar, sehingga proses pembungan uap dapat terlaksana dengan cepat
sehingga buah lebih mudah lepas dari tandannya.
Untuk
mempermudah proses pengaturan uap dalam sterilizer, saat ini hampir semua PKS
telah menggunakan sistem automatic control valve, semua aktifitas pemasukan
uap, pengeluaran uap, dan pembuangan kondensat menggunakan bantuan alat yang
telah diprogram. (table 1. Contoh program sterilizer sistim triple peak).